Vitamin D dan Autoimun

Vitamin D dan Autoimun sangat erat kaitannya. Nah minggu lalu saya ke dr. Endi spesialis kulit alergi imunologi untuk mengantar sahabat konsul masalah kulit. Ketika ngobrol dr.Endi menyarankan saya menulis mengenai vit D ini.

Menurut beliau sangat penting untuk diketahui, karena disadari atau tidak banyak orang meremehkan mengenai vitamin D sementara peranannya sangat penting terutama bagi kita yang mengalami autoimun. Kekurangan vit D dapat mengakibatkan kelelahan dan pegal-pegal di level ringan, sementara di level berat bisa mengakibatkan nyeri otot dan sendi yang sangat (ini yang sering terjadi pada kita orang dengan autoimun) Namun orang dengan keluhan nyeri sendi dan otot belum tentu autoimun, bisa jadi memang hanya karena defisiensi Vit D saja. pada anak-anak kekurangan Vit D bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan tulang dan juga kerusakan gigi. Memang wajar jika semakin hari orang yang mengalami akibat defisiensi Vit D ini semakin banyak karena kita jarang terkena matahari.

Langkah awal untuk mengetahui apakah mengalami kekurangan Vit D, Periksakanlah VIT D25OH di laboratorium terdekat dan lihatlah nilainya.

Ini menjadi alat bantu kita untuk memantau perkembangan kesehatan. Biasanya orang dengan autoimun , hasil tes vit D nya rendah bahkan ada yang mencapai angka di bawah 10.  Sementara Vit D dalam tubuh harus mencapai angka minimal 50 supaya pengobatan bisa lebih mudah. Cara mudah untuk mendapatkan vit D adalah berjemur di matahari pagi sekitar 15 menit. Orang dengan pigmen kulit lebih gelap harus lebih lama waktu berjemurnya. Mengenai berkemur lebih lengkapnya silahkan klik link berikut.

baca juga tentang berjemur untuk Autoimun. lengkap dan detail.

Namun beberapa jenis autoimun seperti lupus (meskipun tidak semua- hanya yang sensitif saja) tidak dapat terkena matahari langsung, maka harus menggunakan suplemen vit D untuk menaikkan jumlah vit D dalam tubuh. Menaikkan vit D bisa dengan cara alami seperti konsumsi ikan laut dalam contohnya ikan tuna, bisa juga dengan susu, pilihlah susu dengan kandungan vit D namun perlu diwaspadai karena banyak susu yang justru dominan kandungan lemaknya dibanding kalsium dan vit D. jika diperlukan biasa perlu konsumsi vit D dalam bentuk suplemen.

Apakah harus minum vit D bersamaan dengan kalsium? YA jika memang kita mengalami defisiensi kalsium. Namun jika kita tidak mengalami defisiensi kalsium, maka cukup vit D saja karena akan menyerap kalsium dari tubuh yang didapat dari makanan yang kita makan sehari hari. Kelebihan kalsium justru akan membahayakan, maka alangkah baiknya kita juga memeriksakan kandungan kalsium dalam tubuh kita.

berapa dosis yang kita harus konsumsi? tergantung kadar awal berapa.

Misal nilai Vit D dibawah 10 biasa dokter akan memberikan dosis 2x5000IU selama 2 bulan untuk mempercepat kenaikan vit D, lalu setelah kadar naik diturunkan dosis menjadi 1x5000IU dalam batas waktu tertentu. Oleh sebab itu perlu berkonsultasi dengan dokter yang menangani. Jangan asal menentukan dosis semau sendiri. Untuk tes ulangnya jika masih masa awal ketika kondisi belum stabil bisa 3 bulan sekali. Jika sudah mencapai 50  dan sudah stabiul kondisi bisa kontrol dicek setiap 6 bulan atau tiap 12 bulan sekali..  Tidak perlu tes setiap bulan.  Jadi yang menajdi tolak ukur bukanlah jenis autoimunnya. Kita tidak bisa tanya ” saya sjogrens/lupus/psoriasis berapa dosis vit D nya? ” yang menjadi tolak ukur dosis adalah hasil tes awal nilainya berapa.

ketika Vit D sudah naik karena konsumsi Vit D dalam bentuk suplemen, tidak serta merta kondisi kita akan membaik langsung, karena perlu waktu untuk beberapa bulan karena naik belum tentu sampai ke jaringan dalam tubuh. Maka bersabarlah sedikit waktu lagi ketika sudah mengalami kenaikan vit D. Yang pasti kadar Vit D yang bagus sesuai standar minimal yang kita capai akan membantu proses pemulihan autoimun dengan lebih cepat. Oleh sebab itu mari kita periksakan Vit D dalam tubuh berapa nilainya, dan pahamilah langkah untuk mengatasi jika ternyata kita mengalami defisiensi Vit D. Ketika kita mengenali tubuh kita maka kesehatan kita akan semakin baik.  Semangat Sehat!

Note :Thank you so much dr Endi buat sharingnya. Profile mengenai dr Endi bisa buka di bagian dokter pendamping autoimun.

Bagi teman-teman autoimun yang mau memahami lebih detail bagaimana hidup sehat dengan autoimun silahkan membaca buku Autoimmune Warrior detail klik link berikut:
https://bukuautoimun.com

Atau bisa mengikuti kelas mentoring intensif sebulan bersama Saya. Klik link berikut:
https://bukuautoimun.com/kelas-mentoring/
Ditulis oleh
Kezia Yamamoto

Penulis Buku, Survivor dari 3 jenis invisible illness ( Sjogren's Syndrome, fibromialgya dan Tarlov Cyst), Pastor, Shofar Trainer, Internet Marketer, Web Developer.

Melihat semua artikel
Tinggalkan balasan (Isi Nama dan Komentar Saja)

Ditulis oleh Kezia Yamamoto