Holla….kebanyakan nulis ngga penting di sosmed sampe web sendiri lupa di update. xixixi okelah, kali ini saya mau share tentang pernikahan saya karena kebetulan baru aniversarry ke 1. yeayy… Nah bagi yang sudah senior ga baca ga apa-apa tapi saya mau share bagi yang mungkin baru menikah seperti saya atau yang belum menikah karena banyak chat yang masuk tanya gimana menjalani rumah tangga dengan kondisi autoimun. yang ga autoimun juga monggi baca, siapatau bisa ada yang bermanfaat. kalo ga ya abaikanlah. xiixi Rumah tangga itu rumit, ya iyalah kalo sederhana namanya rumah makan padang. tapi kita bisa menyederhanakan hidup tergantung cara kita menyikapi segala sesuatu. perlu ketenangan, kepercayaan, keterbukaan. So this is my story
PART I SEBELUM MENIKAH
Sejak ketemu dan memutuskan menikah dalam waktu singkat saya dan suami belajar arti komitmen. Taukah anda bahwa suami dan saya sama sama yatim piatu jadi tidak perlu banyak drama. ya ya ngga ngga biar ga nambahi masalah. Nah puji Tuhan karena latar belakang yang sama sebagai yatim piatu pengertian itu besar sekali. saya berpesan bagi yang sering patah hati karena pacarnya ningalin karena sakit “let it go” kalo orang ga bisa menerima keadaan kita maka dia juga ga layak untuk hal terbaik dalam hidup kita. dia ga layak buat kita dan kita juga ga perlu downgrade ngemis ngemis nangis agar dia bertahan sama kita. karena banyak koq yang bercerai ditengah perjalanan karena sakit autoimun. jadi jujurlah sejak awal seperti yang saya lakukan. menyederhanakan hidup itulah prinsip saya. meminimalisir keruwetan di masa yang akan datang.
Nah lalu menjelang pernikahan, kan kami yatim piatu ga ada orangtua, ga ada yang bantu dalam hal biaya dan kami harus mandiri. disini kami sepakat untuk mengadakan acara pernikahan secara sederhana saja. Suami saya papanya keturunan dari daerah Poso mamanya Chinnesse, Sedangan saya lahir dari Papa yang Chinnesse dan Mama yang Jawa. saya ga bermaksud memeprmasalahkan ras tapi maksudnya karena kami campur aduk sementara orang tua kami ngga ada semua maka sepakat tidak menggunakan adat daerah manapun termasuk sangjit an yang ribet. kan ga ada yang bakal marah-marah masalah adat( ada untungnya jadi HEMAT BANGET) engagemen sederhana suami bawa perhiasan ke rumah orangtua rohani saya dengan walinya dan melamar saya. yang hadir hanya sekitar 15 an orang saja. Bukannya seneng orangtua kami meninggal loh ya tapi bersyukur Tuhan baik banget step by step diatur dengan sangat indah sesuai kapasitas kami. keputusan diambil oleh kami berdua dan kami berdua yang menanggung biayanya. Meskipun saya sudah remisi dan ga minum obat autoimun tapi tetap perlu dijaga kondisinya. tetepa dikontrol jangan sampai stress dan kelelahan.
PART II MENJELANG DAN HARI PERNIKAHAN
part ini panjang banget nih, kisah seru soalnya. wkwkwkw. lanjuuttt
karena besarnya biaya untuk menikah, berkas, kepindahan suami saya ke Jakarta serta rumah untuk kami tinggali, maka kami mencari cara agar biaya pernikahan bisa ditekan sedemikan rupa. maka inilah yang kami lakukan
- mencari vendor yang baik dan ga mahal. Nah kebetulan ini saya banyak berkat. rejeki anak yatim piatu yg autoimun. xixix
- rekan di yayasan SSI (sjogren’s syndrome indonesia) ternyata pemilik dekor weding gitu jadi dia yang menawarkan bantuan jadi ga bayar mahal seperti yang seharusnya. thank u so much ci anita ( joelle decoration ) waktu itu lagi hamil rela repot repot bantuin saya dan menenangkan saya dan hasil dekornya seeprti yg saya mau. simpel tapi elegan. suka yang simpel simpel.
- buat baju braidsmaid dan orangtua wali juga di temen yayasan SSI yang punya moda boutiq di sunan giri ( bu darmi ) makasih banget ibu baik dan cantik sayang sama saya.
- baju pernikahan saya tadinya mau sewa tapi sahabat saya ngomel ngomel karna dia designer, jadi saya diajak beli kain yang saya mau kebetulan lagi sikon 70% ajaib banget kan, bahan mahal diskon, dibuat sama designer dengan tangan dia hari demi hari dengan telaten. jadi baju dibuat dengan kualitas bagus tapi saya bayarnya jauh banget di bawah rata-rata yg seharusnya. benar-benar sahabat. apalagi modelnya sukaaaa banget, cakeppp banget buat saya.
- baju suami saya buat di wong hang, karena kenal dengan ownernya jadi disiapin yang the best lah pokoknya.
- souvenir saya pesan di temen kuliah yang tinggal di Kudus. jangan nawar sama teman sendiri tapi pasti kita dikasih harga terbaik kalo sama temen kan. tau diri lah intinya. mereka juga pasti baik dengan kita ngga mainin harga dan kita jangan jadi mental gratisan.
- make up artis kebetulan orang tua rohani saya MUA ternama yang biasa pegang artis artis jadi udah pasti di make up sama beliau hasilnya sempurna. dan biaya pasti ga dibolehin bayar lah, cuma angpao uang syarat gitu katanya.
- kue pesen di vendor deket by online kena tipu marketing pas dateng ke lokasi malah dikasih kue yang lebih besar. ya namanya rejeki ya rejeki aja ya. pernikahan saya banyak drama dari pihak luar tapi mendatangkan berkat.
- MC drama cancel beberapa x sampai mepet H-2 trus tau tau ko Freddy Shu yg ternama kontak saya bilang mau bantu. Ko freddy ini tarif nya internasional sama dg biaya kontrakan rumah saya setahun di kelapa gading. tapi dia yang terkenal dan udah melanglang buana dengan MC nya mau dengan tulus bantu jadi bayarnya ga tarif normal lah. berkat banget ya pernikahan saya itu.
- mencari gedung pernikahan di restauran yang satu tempat dengan hotel . kebetulan di kelapa gading ada restaurant furama yang dikenal enak makananya dan ada ruang untuk acara. kenapa di restauran itu?
- makanan jelas enak. prinsip saya kalo ngundang orang itu menjamu mereka jadi pikirannya jangan ngarepin sumbangan tapi kita menjamu mereka untuk berbahagia bersama kami.
- satu gedung dengan hotel cuma sebelahan aja jadi ga perlu pakai mobil pengantin yang budgetnya juga lumayan tuh bisa buat cek di lab kan. wkwkwkwk kembali lagi. memangkas anggaran. karena nginep nya di hotel saat itu grand whiz namanya sebelum ganti managemen. dikasih kamar bagus karena kami sewa juga buat keluarga kamar yang untuk family beberapa room. kami belajar memberi buat keluarga, meskipun tidak semua suka, hanya itu kemampuan kami ya sudah. ga mau pusing.
- acara simpel tidak mau full day. jadi pemberkatan langsung makan dan selesai. ga ada retouch apalagi ganti baju. sangat arab dengan semua tamu yang hadir. dari pemberkatan sampai selesai. itupun 3 jam saya udah lebam karena pakai heels 15 cm. busyettt demi menikah pakai heels yang dibenci, abis suami saya kaya tiang listrik tingginya ya mau ga mau demi cinta lah (cieeehhh uhukk uhukk) padahal demi kepantasan foto. (alasan sebenarnya) dan jam 6 bangun sarapan olahraga dulu. jam 8 mulai make up. kan biasa pengantin bangun subuh trus acara seharian dihhh saya si ga mau. tau batasan fisik lah jadi anti mainstream aja acaranya. Nah hampir jam 11 lift mati, terpaksa turun tangga 10 lantai buseettttt ngosh ngosh an demi pemberkatan ontime. sampai penyamyi lupa nyanyi pas saya masuk karena tegang. gagal total tapi ga dipusingin. bukan itu intinya. smua yang hadir menyambut saya, semua kamera hp teratah ke saya, yaiyalah saya pengantinnya. xixixiiii jangan terlalu menuntut kesempurnaan di hari H karena pernikahan itu setelah hari H itu yang penting. jadi saya cukup toleran dg semua kesalahn kesalahan team., apalagi bayarannya ga semahal bayar pro kan. ya terima aja puji Tuhan mau dibantuin. jam 11-2 selesai, jam 3 an sudah beres. bisa rest, masuk ke kamar keluarga ngobrol makan cerita cerita. itu menyenangkan sih. ga ruwet dan kelelahan akut. banyak waktu juga buat itung angpao yang banyak banget. xixixixiixi tamunya baik baik nih…
- tidak pakai EO. saya pernah kerja di EO jaman kuliah dulu jadi saya bisa manage acara pernikahan saya sendiri. itu impian sejak dulu. nyatanya lancar lancar aja kan simpel ha ruwet kaya kebanyakan orang. saya bentuk team dari teman-teman gereja. bagi tugas. siapa best man, siapa braidsmaid, siapa bagian mimbar dan panggung, siapa musik, siapa cek makanan, siapa penerima tamu. mereka hebat hebat sih, mengasihi saya dan yohan luarbiasa.
- perhitungan undangan terbatas hanya teman yang sangat kenal dekat dan memang di jakarta, luar kota diundang yang memang pasti mau dan bisa datang. kan banyak tuh teman yang pura pura ngomong ‘ undangan dongggg jangan lupa” tapi kenyatannya ga akan datang karena kondisi mereka memang ga mungkin dan ga akan bisa datang. nah yang begitu kasih undangan tetep tapi jangan dihitung di kehadiran. Saya punya sahabat dari luar kota yang belain datang itu amaze sih pengorbananya. salut. Nah kita ga bisa senangkan semua manusia juga jadi kalo emang udah kebanyakan diluar budget ya ga usah. apalagi yang ga kenal kenal banget ngapain kan diundang. xixixi nah disini kami berdua beruntung karena kan cuma saya dan yohan yang mengundang, paling yang kami tahu beberapa rekan baik orang tua ya kami undang. perhitungkan dengan baik kemampuan dan perkiraan orang yang sayang sama kta mau berkorban jauh jauh hadir itu berapa. saya menghitung baik baik dan tepat. sekitar 100 undangan yang diperhitungkan (100 lainny lagi disebar tapi kami tau mereka ga akan hadir) jd di kalikan 2 estimasi kehadiran ditambah keluarga dan team. itulah jumlah pesanan konsumsi saya ke pihak gedung. ga kekurangan makan, berlebih tapi ga mubazir karna sisanya dikirim ke kamar keluarga untuk makan malam. semua suka makanan yang disajikan. semua happy kecuali yang mau buat rusuh ya mungkin itu dia aja yang ga happy. xixi..
jadi dari pernikahan yang digelar saya hemat WAKTU, TENAGA, UANG jadi ga fatigue dan stress mikirin duit gara gara menikah. tapi enjoy and happy. mengukur kapasitas kemampuan itu penting ketika menikah, dan sebaiknya mandiri supaya saling menghargai. saya dan suami menghabiskan ga sampai 150 juta untuk biaya pernikahan ( kalo di kelapa gading itu tergolong murah ) sudah termasuk kontrakan rumah setahun. itulah kemampuan kami. Dan dari angpao yang kami terima kami simpan untuk menata rumah tangga dan juga berobat injeksi ozon, kontrol dokter dan juga cek lab rutin.
PART III SETELAH ACARA PERNIKAHAN
pesta 3 jam berakhir. semua selesai, 2 hari kemudian kami masuk ke rumah kontrakan dengan seadanya tapi happy. mulai ditata satu persatu. kerjaan dibagi. Puji Tuhan suami saya IT yang kerjannya di depan komputer ga perlu ngantor karna usaha sendiri. keluar kalo meeting dan ttd kontrak aja. banyak dirumah jadi bisa kerja sama meskipun banyak berantemnya ya biasa lah namanya juga 2 otak baru diketemuin hampir 24 jam sehari pula. tapi enjoy aja smpe sekarang. saya juga bantu usaha dia karena saya lulusan IT dulu S1 nya lumayan ga gaptek gaptek banget disamping saya punya kerjaan lain selain rumah tangga. Puji Tuhan baru pindah di Jakarta merintis lagi dari nol tapi klien dikirim sama Tuhan cuma dari rekomen teman, dari instagram, dan dari kenalan ke kenalan. sehingga hari hari kami selalu padat dengan pekerjaan. Prinsip kami rumah tangga dibangun bersama jadi jangan merasa lu atau gua paling cape. semua dibicarakan. salah satunya menjaga kebersihan rumah. saya kasih jadwal gantian supaya ga ribut dan saya ga kecapean. saya kira belum perlu pakai ART, mau coba kaya mama saya bisa ngurus keluarga, anak banyak single parents tanpa pembantu dulu. kalo ga nyoba mana tau kemampuan saya kan.. puji Tuhan lancar. dengan penyesuaian sebagai suami istri. doa bareng, pelayanan di gereja bareng, komunikasi dijaga. kalo berobat ke bandung pain rehab center untuk injeksi ozon suami ikut anter. dan setahun di kontrakan lama kami sambil cari tempat yang baik buat keluarga apalagi saya suruh adik suami ikut kami di jakarta biar di Malang ga sendirian. Puji Tuhan sekarang tinggal di rumah yang lebih nyaman, 3 kamar 1 km dalam 1 km luar, 1 kamar ART, km mandi ART, tempat cucian jemuran, dapur lengkap dg kabinet, garasi yang lumayan bisa dijadikan kantor. (namanya juga merintis) dan halaman teras yang bisa untuk lari lari sama anjing saya yamakuro.
biar ngga makin cape makanya dibagi kerjaannya. kadang di rumah banyak orang ngeluh ngeluh cape tapi ga ngomong minta dibantu. ga dibuat simpel. laki-laki tu kalo dijelaskan dimintai tolong harusnya ngerti sih. Bersyukur dua laki laki di rumah saya bisa diajak kerjasama meskipun dengan sedikit trik. begini caranya. saya buat jadwal kebersihan kalo ga dilakukan denda rp.50.000. aturan itu disepakati dan ditandatangani bersama. saya udah urus cucian masak beberes rumah. jadwal yg dibagi hanya sapu ngepel dan sapu teras aja. denda yg terkumpul saya pakai makan bersama keluarga di awal bulan. so far setahun berjalan kadang terkumpul 200-300 ribu. artinya ada 4-6x pelanggaran. sayapun kalo melanggar ikut bayar. urus anjing dibagi. saya bagian belanja dan siapkan makanan dibagi per bungkus, bagian kasih makan adik saya dan suami saya gantian. kami mencoba mencari hal yang fun di rumah tangga supaya ngga stress. hati gembira adalah obat. jadi be happy. belajar say sorry kalo salah, tolong kalo perlu bantuan. karna ga ada ART misal saya cape banget baju harian di laundry kiloan. baju pergi dan daleman tetap saya cuci tangan ga pake mesin. ga bersih menurut saya. hahaha sok idealis.
kemudian kami mencari waktu untuk jalan-jalan bersama keluarga. kami bertiga pergi meskipun deket deket bogor misalnya, cuma buat udara segar dan makan di sana atau dinner bareng di resto yg belum pernah kami coba sebelumnya. mencipatakan quality time yang ga didapat di keluarga kami dahulu. meng create keluarga ala kami sendiri. dan hasilnya? saya baik-baik saja bahkan makin sehat dan produktif. saya ngga pernah drop yang parah sampe masuk RS. obat autoimun ga pernah minum lagi. injeksi di bandung untuk otot di sekitar tulang ekor juga makin jarang. kegiatan saya tetap banyak dan tertata, punya usaha baru. Kini di kantor garasi kami dengan 3 meja untuk suami, saya dan 1 staff kami mengerjakan usaha kami dengan antusias, demi masa depan yang lebih baik. suka duka dihadapi bersama, bertumbuh dalam kedewasaan bersama. dari hal kecil yang kami syukuri dan kami usahaan dengan semangat menghasilkan rejeki luarbiasa. saya sering traveling dengan suami terakhir suami kasih kejutan aniversary di Bali dengan sweet banget. Saya bersyukur banget dikasih jodoh yang baik, dan sangat mengerti bagaiman memperlakukan saya supaya sehat terus ya itu pake jalan-jalan. daripada minum obat katanya. xixixixi saya tau ga semua suami pengrtian seperti suami saya ya doakanlah dan yang penting komunikasi sih. harus terbuka apa yang dirasakan.
Hidup terus berjalan, dan yang sedang diperjuangkan kini adalah program hamil. doakan biar ini perut ga cuma isi makanan. wkwkwkw udah ah capek nulis. intinya carilah cara untuk menyederhanakan hidup kita sebagai survivor autoimun. Kisah saya cuma contoh kecil aja. silahkan cari hal yang bisa disederhanakan di kehidupan kita semua. stay healthy yaaa…
Bagi teman-teman autoimun yang mau memahami lebih detail bagaimana hidup sehat dengan autoimun silahkan membaca buku Autoimmune Warrior detail klik link berikut:
https://bukuautoimun.com
Atau bisa mengikuti kelas mentoring intensif sebulan bersama Saya. Klik link berikut:
https://bukuautoimun.com/kelas-mentoring/